Manchester CityManchester City

Gelandang Musim 2024/2025 menjadi periode penuh tantangan bagi Manchester City. Kekalahan mengejutkan dari Crystal Palace di final Piala FA dan performa yang kurang konsisten di Premier League memaksa Pep Guardiola untuk merombak lini tengah timnya. Dengan kepergian Kevin De Bruyne dan potensi hengkangnya Bernardo Silva serta Jack Grealish, Guardiola berencana membentuk trio gelandang baru yang dapat mengembalikan dominasi City di kancah domestik dan Eropa.

Kebutuhan Mendesak akan Pembaruan Lini Tengah

Dampak Kepergian De Bruyne dan Cedera Rodri

Kevin De Bruyne, yang telah menjadi motor serangan City selama hampir satu dekade, dipastikan meninggalkan klub . Sementara itu, cedera panjang yang dialami Rodri Hernandez membuat City kehilangan stabilitas di lini tengah . Kondisi ini memaksa Guardiola untuk mencari solusi jangka panjang guna menjaga keseimbangan tim.

Target Utama: Florian Wirtz dan Tijjani Reijnders

Guardiola mengincar Florian Wirtz dari Bayer Leverkusen sebagai pengganti De Bruyne. Wirtz, yang berusia 22 tahun, mencatatkan 18 gol dan 19 assist musim lalu, serta membantu Leverkusen meraih gelar Bundesliga pertama mereka . Selain itu, Tijjani Reijnders dari AC Milan juga menjadi target untuk memperkuat lini tengah dengan kreativitas dan visi permainannya .

Formasi dan Peran Trio Gelandang Baru

Rodri Hernandez: Pilar Pertahanan dan Distribusi

Rodri tetap menjadi andalan di posisi gelandang bertahan. Dengan kemampuan memenangkan duel udara dan akurasi umpan mencapai 91–92%, ia berperan sebagai jangkar yang menjaga keseimbangan antara lini belakang dan depan .

Salah satu tantangan utama adalah menghadapi tim-tim yang menggunakan formasi 5-4-1 yang sangat defensif. Formasi ini efektif dalam menutup ruang dan menyulitkan City untuk menciptakan peluang . Guardiola perlu mengembangkan strategi baru untuk mengatasi pertahanan rapat tersebut

Kevin De Bruyne, yang telah menjadi motor serangan City selama hampir satu dekade, dipastikan meninggalkan klub . Sementara itu, cedera panjang yang dialami Rodri Hernandez membuat City kehilangan stabilitas di lini tengah . Kondisi ini memaksa Guardiola untuk mencari solusi jangka panjang guna menjaga keseimbangan tim.

Tijjani Reijnders: Pengatur Tempo dan Transisi

Reijnders diharapkan mengisi peran sebagai gelandang box-to-box yang mampu mengatur tempo permainan dan membantu transisi dari bertahan ke menyerang. Dengan pengalaman di Serie A, ia memiliki kemampuan untuk membaca permainan dan memberikan umpan-umpan kunci.

Florian Wirtz: Kreator Serangan dan Penyambung Lini

Sebagai gelandang serang, Wirtz akan menjadi kreator utama dalam membongkar pertahanan lawan. Kemampuannya dalam menciptakan peluang dan mencetak gol menjadikannya aset berharga dalam formasi 4-2-3-1 yang dirancang Guardiola.

Tantangan dan Adaptasi Taktik

Menghadapi Formasi Bertahan Lawan

Salah satu tantangan utama adalah menghadapi tim-tim yang menggunakan formasi 5-4-1 yang sangat defensif. Formasi ini efektif dalam menutup ruang dan menyulitkan City untuk menciptakan peluang . Guardiola perlu mengembangkan strategi baru untuk mengatasi pertahanan rapat tersebut

Reijnders diharapkan mengisi peran sebagai gelandang box-to-box yang mampu mengatur tempo permainan dan membantu transisi dari bertahan ke menyerang. Dengan pengalaman di Serie A, ia memiliki kemampuan untuk membaca permainan dan memberikan umpan-umpan kunci

Integrasi Pemain Baru

Mengintegrasikan Wirtz dan Reijnders ke dalam sistem permainan City memerlukan waktu dan adaptasi. Keduanya harus memahami filosofi permainan Guardiola yang menekankan pada penguasaan bola dan pergerakan tanpa bola.

Rodri tetap menjadi andalan di posisi gelandang bertahan. Dengan kemampuan memenangkan duel udara dan akurasi umpan mencapai 91–92%, ia berperan sebagai jangkar yang menjaga keseimbangan antara lini belakang dan depan .

Harapan dan Proyeksi Musim Depan

Dengan trio gelandang baru ini, Guardiola berharap dapat mengembalikan dominasi Manchester City di Premier League dan bersaing di Liga Champions. Kombinasi pengalaman Rodri, kreativitas Reijnders, dan eksplosivitas Wirtz diharapkan mampu menciptakan lini tengah yang solid dan dinamis

Mengintegrasikan Wirtz dan Reijnders ke dalam sistem permainan City memerlukan waktu dan adaptasi. Keduanya harus memahami filosofi permainan Guardiola yang menekankan pada penguasaan bola dan pergerakan tanpa bola.

Rodri tetap menjadi andalan di posisi gelandang bertahan. Dengan kemampuan memenangkan duel udara dan akurasi umpan mencapai 91–92%, ia berperan sebagai jangkar yang menjaga keseimbangan antara lini belakang dan depan

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *